Bagaiman Bisa ?
Aku menerima segala keputusan yang jelas – jelas beradu
dengan perasaanku.
Kita tak lagi seperti apa yang aku harapkan dan impikan.
Tapi, bagaimana bisa ?
Aku tetap disini menantimu, menanti kamu yang belum tentu akan kembali berbalik badan hanya untukku. Lalu aku bisa apa ? Selain tersenyum saat kamu bercerita apa yang terjadi hari ini dengannya. Aku mungkin lebih baik sebagai pendengar bukan seseorang yang sedang kamu pedengarkan.
Adilkah semua ini ?
Setalah penantian panjang yang aku harapkan menjadi jalan manis indah bersamamu, tapi nyatanya hancur berkeping keping menjadi debu karena kejamnya gilasan sinar sang mentari. Hanya karena dia, seseorang yang dulu pernah menjadi penyemangatmu tapi, lupakah kamu dia juga yang pernah menjatuhkanmu remuk didasar jurang yang terdalam.
Lalu, bagaimana dengan aku ? Yang sudah berusaha membangunkan mu dari segala keterpurukan yang menindihmu. Bukankah aku juga yang membantumu mengumpukan semangatmu yang telah lama hilang satu persatu dari hidupmu tanpa kamu sadari.
Sudahlah lupakan tentang perasaanku !! Tenang saja aku akan bahagia setiap kamu bahagia.
Apakah ini akhir dari perjalanan cinta tulusku ?
Entahlah, aku tak pernah tau dengan apa yang terjadi.
Aku hanya berjalan mengikuti kemana langkah kakiku melangkah.
Biarlah angin yang membantuku menunjukkan arah.
Biarlah angin pula yang membawa kabar – kabar yang harus kudengarkan.
Jujur, aku bimbang dengan hidupku sekarang.
Seperti ada yang hilang ? Ya, hilang tapi apa sesuatu yang hilang itu ? Apakah itu kamu ? Huhhh...lagi - lagi hanya pertanyaan – pertanyaan yang takkan bisa kujawab kembali memenuhi otak dan pikiranku.
Aku sudah lelah dengan semua yang kujalani namun, aku bisa apa ? Selain beradu bersama doa, menangis tersedu – sedu dibalik heningnya gelap malam.
Aku sedang berharap, jika kalian ingin tau.
Berharap dan berandai – andai. Seandainya saja ada seseorang yang mampu...? Dan dia itu kamu !!! Kamu yang dulu
by : Maharani
12 September 2015
Kita tak lagi seperti apa yang aku harapkan dan impikan.
Tapi, bagaimana bisa ?
Aku tetap disini menantimu, menanti kamu yang belum tentu akan kembali berbalik badan hanya untukku. Lalu aku bisa apa ? Selain tersenyum saat kamu bercerita apa yang terjadi hari ini dengannya. Aku mungkin lebih baik sebagai pendengar bukan seseorang yang sedang kamu pedengarkan.
Adilkah semua ini ?
Setalah penantian panjang yang aku harapkan menjadi jalan manis indah bersamamu, tapi nyatanya hancur berkeping keping menjadi debu karena kejamnya gilasan sinar sang mentari. Hanya karena dia, seseorang yang dulu pernah menjadi penyemangatmu tapi, lupakah kamu dia juga yang pernah menjatuhkanmu remuk didasar jurang yang terdalam.
Lalu, bagaimana dengan aku ? Yang sudah berusaha membangunkan mu dari segala keterpurukan yang menindihmu. Bukankah aku juga yang membantumu mengumpukan semangatmu yang telah lama hilang satu persatu dari hidupmu tanpa kamu sadari.
Sudahlah lupakan tentang perasaanku !! Tenang saja aku akan bahagia setiap kamu bahagia.
Apakah ini akhir dari perjalanan cinta tulusku ?
Entahlah, aku tak pernah tau dengan apa yang terjadi.
Aku hanya berjalan mengikuti kemana langkah kakiku melangkah.
Biarlah angin yang membantuku menunjukkan arah.
Biarlah angin pula yang membawa kabar – kabar yang harus kudengarkan.
Jujur, aku bimbang dengan hidupku sekarang.
Seperti ada yang hilang ? Ya, hilang tapi apa sesuatu yang hilang itu ? Apakah itu kamu ? Huhhh...lagi - lagi hanya pertanyaan – pertanyaan yang takkan bisa kujawab kembali memenuhi otak dan pikiranku.
Aku sudah lelah dengan semua yang kujalani namun, aku bisa apa ? Selain beradu bersama doa, menangis tersedu – sedu dibalik heningnya gelap malam.
Aku sedang berharap, jika kalian ingin tau.
Berharap dan berandai – andai. Seandainya saja ada seseorang yang mampu...? Dan dia itu kamu !!! Kamu yang dulu
by : Maharani
12 September 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar