Sejuta
Belai Kasihmu
Denting
waktu kian beradu
Menghapus
malam bersama senyummu
Roda
waktu tak pernah malu
Menggerus
sisa - sisa kebahagianmu
Namun
begitu tulusnya engkau Ibu
Rela
kau korbankan senyummu
Rela
kau korbankan sederet kebahagian dimasa tuamu
Tanpa
ada rasa beban dihatimu
Peluh,
Tak
lagi bosan menetes disekujur tubuhmu
Namun
tak mampu padamkan api semangatmu
Api
yang sejak dulu sudah berkobar dihatimu
Berkobar
hanya untuk kami anak - anakmu
Namun
begitu naifnya aku,
Yang
tak selamanya bisa menghargaimu
Menghargai
setiap tetes peluhmu
Setiap
tetes kebahagiaan yang kau korbankan
Ibu,
Aku
disini berdiri menatap langit biru
Didepanku
terbentang lautan luas sebuah harapan
Harapan
yang selalu engkau ciptakan
Dibalik
gelap malam bersama sujudmu kau senandungkan
Ibu
Disini
kulangkahkan kakiku
Meniti
setiap harapan
Berusaha
membalas setiap kebaikan
Namun
kusadari,
Tak
cukup waktuku untuk membalas setiap peluhmu
Tak
cukup tinta untuk lukiskan segala kebaikan yang kau berikan
Hanya
kata terimakasih,
Yang
selalu bisa kusenandungkan
Bantul,
27 September 2015